Senin, 01 April 2013

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS)


Kepala sekolah/madrasah adalah guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah. Olehkarena itu, ia perlu melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah ia laksanakan. Kemudian, ia perlu pula memanfaatkan hasil refleksi tersebut untuk perbaikan dan pengembangan mata pelajaran. Dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah/madrasah dan pengelolaan sekolah/madrasah, ia dapat melakukan PTS sekaligus sebagai sarana pengembangan profesinya  (Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru). 



PTS merupakan penelitian yang berawal dari permasalahan sekolah, diselesaikan melalui tindakan spesifik dari gagasan peneliti untuk mengatasi permasalahan sekolah. Dengan demikian, yang pertama harus ada dalam setiap penelitian termasuk PTS bukanlah diawali dengan membuat judul tetapi diawali dengan menemukan adanya masalah.
Masalah-masalah yang akan dirumuskan adalah masalah-masalah aktual dan sangat penting dan mendesak untuk segera dipecahkan. Jika masalah-masalah itu tidak segera diatasi, dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap sekolah. Oleh karena itu, diperlukan tindakan spesifik yang diyakini benar-benar dapat mengatasi masalah-masalah tersebut.  Saat ini, penelitian paling banyak dilakukan oleh guru, kepala sekolah/madrasah dan pengawas sekolah/madrasah adalah penelitian tindakan. Jika penelitian tindakan dilakukan guru disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jika penelitian tindakan dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dan pengawas sekolah/madrasah disebut PTS. PTK bertujuan memecahkan masalah-masalah pembelajaran di kelas, sedangkanPTS bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi di sekolah. 

Pengertian PTS
 PTS adalah tindakan ilmiah yang dilakukan kepala sekolah/madrasah untuk memecahkan masalah di sekolah (Mills, 2003; Stringer, 2004; Glickman etr al., 2007; Hopkins,2008). Ruang lingkup PTS mengacu pada delapan standar nasional pendidikan khususnya Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang meliputi: (1) Perencanaan program sekolah/madrasah, (2) pelaksanaan program sekolah/madrasah, (3) pengawasan/evaluasi  sekolah, (4) kepemimpinan, dan (5) sistem informasi manajemen sekolah. 

Manfaat PTS
  Manfaat PTS bagi kepala sekolah/madrasah secara umum adalah untuk memecahkan masalah aktual secara ilmiah nyata yang terjadi di sekolah. Masalah tersebut menjadi tanggung jawab kepala sekolah/madrasah. Manfaat PTS secara khusus adalah untuk: (1) meningkatkan kemampuan dan sikap profesional sebagai Kepala SMP/MTs; (2) menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan SMP/MTs sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu sekolah secara ilmiah; (3) meningkatkan mutu proses dan hasil pengelolaan SMP/MTs; (4) membuat Kepala SMP/MTs menjadi peka dan tanggap terhadap masalah-masalah pengelolaan sekolah yang muncul di SMP/MTs untuk melakukan refleksi dan kritis terhadap yang ia lakukan; (5) meningkatkan kinerja sekolah termasuk kinerja kepala sekolah, kinerja guru, dan hasil belajar siswa, (6) sebagai bahan PTS untuk membimbing guru dalam membuat PTK, dan (7) membuat karya ilmiah guna mendapatkan angka kredit point untuk kenaikan pangkat/jabatan dan atau serifikasi guru. 

Ciri-ciri PTS
Ciri-ciri PTS yang paling utama adalah adalah sebagai berikut:
1. melakukan tindakan peningkatan,
2. kolaborasi peneliti dengan yang diteliti;
3. adanya masalah penting dan mendesak yang dihadapi Kepala SMP/MTS untuk segera dipecahkan;
4. adanya siklus, minimal dua siklus. Setiap siklus ada empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi;
5. dilakukan di wilayah kerja peneliti;
6. bertujuan meningkatkan kinerja sekolah/madrasah;
7. dilaksanakan sesuai jam kerja peneliti;
8. dilaksanakan secara berkelanjutan;
9. sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Kepala SMP/MTs;
10. tidak mengganggu tugas pokok dan fungsi Kepala SMP/MTs;
11. kehadiran peneliti tidak mengganggu kegiatan orang yang diteliti;
12. .adanya niat untuk meningkatkan mutu profesional guru, dan kepala sekolah/madrasah, kinerja guru, kinerja kepala sekolah/madrasah,  dan kinerja sekolah secara keseluruhan;
13. tertuju pada peningkatan mutu kinerja guru dan kepala sekolah/madrasah yang melaksanakan PTS itu sendiri;
14. tindakan sekolah yang diberikan kepala sekolah/madrasah kepada guru harus dapat dilihat dalam unjuk kerja subjek tindakan secara nyata yang   dapat diamati oleh peneliti;
15. tindakan dilakukan pada situasi alami (pada keadaan yang sebenarnya) dan ditujukan untuk memecahkan  permasalahan-permasalahan praktis dalam  peningkatan kinerja guru dan/atau kepala sekolah/madrasah;
16. pemberian tindakan sekolah harus dilakukan sendiri oleh peneliti sendiri, tidak boleh minta bantuan orang lain;
17. bukan menjelaskan tentang materi, tetapi tentang cara, metode, prosedur, atau langkah-langkah;
18. tindakan sekolah yang diberikan pada subjek tindakan sekolah harus baru
dan kreatif (tidak seperti biasanya);
19. tindakan sekolah harus bersifat dapat dilaksanakan (operasional) dan praktis (mudah) serta sesuai dengan kondisi kelas;
20. tindakan sekolah merupakan kesepakatan bersama antara peneliti dengan subjek tindakan, bukan paksaan;
21. ketika tindakan sekolah berlangsung, harus ada pengamatan secara sistematis terhadap proses dan hasil; dan
22. keberhasilan tindakan sekolah dibahas dalam kegiatan refleksi, dan hasilnya digunakan sebagai masukan bagi perencanaan siklus berikut.

Sistematika PTS pada umumnya adalah sebagai berikut.

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (kalau ada dan tabel lebih dari 5 buah)
DAFTAR GAMBAR (kalau ada dan gambar lebih dari 5 buah)
DAFTAR LAMPIRAN (kalau lebih dari 5 buah)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Pemecahan Masalah
F. Tujuan Penelitian
G. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Motivasi
B. Hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan

BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
B. Perencanaan Tindakan
C. Pelaksanaan Tindakan
Siklus 1
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Observasi
4. Refleksi
Siklus 2
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Observasi
4. Refleksi
Siklus 3
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Observasi
4. Refleksi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

 (Sumber BBM Kepala Sekolah)





1 komentar: