Kegiatan pembelajaran meliputi tiga
kegiatan pokok, yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan bertujuan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif yang
memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sebagai
contoh ketika memulai pembelajaran, guru menyapa anak dengan nada bersemangat
dan gembira (mengucapkan salam), mengecek kehadiran para siswa dan menanyakan
ketidakhadiran siswa apabila ada yang tidak hadir.
Dalam
metode saintifik tujuan utama kegiatan pendahuluan adalah memantapkan pemahaman
siswa terhadap konsep-konsep yang telah dikuasai yang berkaitan dengan materi
pelajaran baru yang akan dipelajari oleh siswa. Dalam kegiatan ini guru harus mengupayakan agar siswa yang belum paham suatu konsep dapat
memahami konsep tersebut, sedangkan siswa
yang mengalami kesalahan konsep, kesalahan tersebut dapat dihilangkan. Pada
kegiatan pendahuluan, disarankan guru menunjukkan fenomena atau kejadian “aneh”
atau “ganjil” (discrepant event) yang dapat menggugah timbulnya pertanyaan pada
diri siswa.
Kegiatan inti merupakan kegiatan
utama dalam proses pembelajaran atau dalam proses penguasaan pengalaman belajar
(learning experience) siswa. Kegiatan
inti dalam pembelajaran adalah suatu proses pembentukan pengalaman dan kemampuan
siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu. Kegiatan
inti dalam metode saintifik ditujukan untuk terkonstruksinya konsep, hukum atau
prinsip oleh siswa dengan bantuan dari guru melalaui langkah-langkah kegiatan
yang diberikan di muka.
Kegiatan penutup ditujukan untuk dua hal pokok. Pertama, validasi terhadap konsep, hukum
atau prinsip yang telah dikonstruk oleh siswa. Kedua, pengayaan materi pelajaran yang dikuasai siswa
Contoh kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup diberikan di bawah ini.
Contoh
kegiatan
pendahuluan:
1.
Mengucapkan
salam
2.
Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang telah dipelajari oleh
siswa yang berhubungan dengan materi baru yang akan dibelajarkan. Sebagai contoh dalam mapel IPA, guru menanyakan konsep tentang larutan
dan komponennya sebelum pembelajaran materi asam-basa. Untuk IPS,
misalnya menggunakan apersepsi tentang
bencana banjir yang kerap terjadi. Di mana, kapan, dan mengapa bisa terjadi,
siapa yang sering menjadi korban, apa yang dilakukan oleh masyarakat korban
banjir ketika menghadapi bencana tersebut.
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
|
Contoh Kegiatan Inti
1. Mengamati:
Dalam mapel IPA, guru meminta siswa untuk mengamati suatu fenomenon. Sebagai
contoh dalam
mapel IPA guru meminta siswa untuk
mengamati sifat larutan yang diperoleh dari ekstrak buah belimbing atau
tomat. Fenomena yang diberikan dapat juga dalam bentuk video. Dalam mapel IPS contohnya adalah
fenomena yang diamati adalah gambar-gambar (foto-foto, slide) tentang hutan yang gundul,
hujan deras, orang membuang sampah sembarangan, sungai meluap, banjir besar.
slide, atau video klip seputar bencana banjir di suatu tempat.
2. Menanya:
Dalam mapel IPA, siswa mengajukan pertanyaan tentang suatu fenomenon. Sebagai contoh
siswa mempertanyakan “Mengapa larutan ekstrak buah belimbing atau tomat
memiliki rasa manis dan asin”. Sebagai contoh di mapel IPS adalah “Apakah sebab
dan akibat banjir bisa terjadi di ruang dan waktu yang sama atau berbeda?”
3. Menalar untuk mengajukan hipotesis:
Sebagai contoh, dalam mapel IPA siswa mengajukan pendapat bahwa rasa manis dan masam pada
larutan enkstrak buah belimbing atau tomat disebabkan oleh adanya zat yang
memiliki rasa manis dan zat yang memiliki rasa asam. Pendapat siswa ini merupakan
suatu hipotesis. Contoh hipotesis dalam mapel IPS adalah Banjir (akibat) dan penggundulan hutan (sebab) bisa: a) Terjadi di tempat yang sama b) Terjadi di tempat berbeda.
4.
Mengumpulkan data:
Dalam mapel
IPA, siswa mengumpulkan data atau guru memberikan data tentang komponen-komponen yang
terdapat dalam larutan ekstrak buah belimbing atau buah tomat.
5. Menganalisis
data:
Siswa menganalis data yang diberikan
oleh guru. Analisis data dalam IPS, misalnya siswa
diajak untuk membaca buku siswa halaman 2-6 tentang konsep ruang, waktu,
konektivitas, dan interaksi sosial. Konsep-konsep ini dihubungkan dengan informasi atau data
awal, pertanyaan dan hipotesis, serta data yang terkumpul.
6. Menarik kesimpulan
Dalam mapel
IPA, siswa menarik kesimpulan berdasar hasil
analisis yang mereka lakukan. Sebagai
contoh siswa menyimpulkan bahwa rasa manis pada larutan ekstrak buah belimbing atau buah tomat disebabkan oleh adanya
gula, sedangkan rasa masam disebabkan oleh adanya asam. Contoh bentuk
kesimpulan yang ditarik dalam IPS misalnya hujan di
7. Mengomunikasikan:
Pada langkah
ini, siswa dapat menyampaikan hasil kerjanya secara lisan maupun tertulis,
misalnya melalui presentasi kelompok, diskusi, dan tanya jawab.
|
Contoh
Kegiatan Penutup:
1. Dalam mapel IPA, misalnya guru meminta siswa untuk mengungkapkan konsep, prinsip atau teori
yang telah dikonstruk oleh siswa.
Dalam mapel IPS, misalnya siswa diminta untuk
menjelaskan contoh keterkaitan antarruang dan waktu, misalnya hubungan antar
desa dan
2. Dalam mapel IPA maupun mapel lain, guru dapat meminta siswa untuk meningkatkan pemahamannya tentang
konsep, prinsip atau teori yang telah dipelajari dari buku-buku pelajaran
yang relevan atau sumber informasi lainnya. Contoh dalam mapel IPA di atas juga
dapat digunakan dalam mapel IPS.
3. Dalam mapel IPA, mapel IPS, dan mapel lain, guru dapat memberikan beberapa situs di internet yang berkaitan
dengan konsep, prinsip atau teori yang telah dipelajari oleh siswa, kemudian
guru meminta siswa untuk mengakses situs-situs tersebut.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar