Jadilah Guru yang Menyenangkan? Ini
Tipsnya!
KOMPAS.com – Seorang guru tentunya ingin
membangun iklim komunikasi yang baik dengan siswanya, agar para siswa mengerti
apa yang disampaikan, dan membuat aktivitas belajar mengajar menjadi
menyenangkan.
Bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan itu? Para guru, di antaranya,
dituntut untuk cekatan merespons kebutuhan siswa, selalu siap untuk berdiskusi,
dan menjadi pendengar yang baik atas persoalan belajar siswa. Tetapi,
untuk melaksanakan itu semua, yang tak kalah penting adalah memberikan “aturan
main” yang jelas, dan berikan kesempatan bagi siswa untuk memberikan umpan
balik.
Kedengarannya memang mudah. Bagaimana mempraktikkannya? Ada beberapa cara yang mungkin bisa membantu Anda untuk menciptakan komunikasi yang efektif antara pengajar dan anak didik:
1. Mulailah pada hari pertama sekolah
Pada setiap
awal tahun ajaran, atau semester, carilah waktu yang tepat untuk membuat semua
aturan, dan kesempatan bagi siswa untuk berkomunikasi tentang berbagai situasi,
termasuk pada siswa yang ‘bermasalah’. Seorang guru harus memastikan bahwa
siswa merasa didekati sejak hari pertama sekolah.
2. Jadilah proaktif
Seorang guru
harus berjuang ke arah gaya mendidik yang proaktif. Selain ada keuntungan dari
momen yang spontan, tapi dapat juga digunakan untuk berkomunikasi dengan siswa,
misalnya mengatur jadwal berdiskusi di luar jam mengajar.
3. Menjadi pendengar yang aktif
Mendengarkan
secara aktif menunjukkan bahwa guru benar-benar mencoba untuk memahami secara
verbal dan nonverbal pesan yang disampaikan, merasakan perasaan, dan pikiran.
Menjadikan siswa yakin dan merasa dihargai bahwa apa yang mereka sampaikan
mendapatkan perhatian.
4. Pastikan Anda mengatakan, "Saya mendengar Anda"
Seorang guru
harus memvalidasi apa yang dikatakan oleh semua siswanya. Namun, validasi tidak
berarti bahwa guru setuju atau percaya dengan segala hal yang dikatakan siswa,
tetapi lebih untuk mengakui sudut pandang para siswa. Validasi membantu siswa
percaya bahwa guru mendengarkan dan menghormati pendapat mereka. Misalnya,
sebuah komentar seperti, "Aku senang kamu bisa berbagi pemikiran. Saya
tentu tidak langsung setuju dengan perspektif Anda, tapi saya ingin mendengar
lebih banyak."
5. Lakukan seperti Anda ingin diperlakukan
Seorang guru
tentu ingin dan mengharapkan orang lain memperlakukan kita dengan hormat,
berkomunikasi dengan jelas, dan memberikan tanggapan yang sesuai. Sikap empati
dan melibatkan diri berdiskusi dengan siswa akan mengurangi sikap defensif dan
memungkinkan para siswa merasa nyaman.
6. Jangan menghakimi dan menuduh
Seorang guru
tentu ingin siswanya mengerti apa yang diajarkan tanpa membenci guru atau mata
pelajarannyanya. Untuk itu, seorang guru sebaiknya tidak menghakimi, dan
menuduh, tetapi harus memberikan pesan yang mudah ditafsirkan. Itu akan
meningkatkan probabilitas siswa mendengarkan apa yang guru katakan.
7. Berkomunikasi secara jelas dan singkat
Banyak guru
berusaha untuk menyampaikan banyak informasi pada satu waktu, tetapi itu akan
membuat siswa kelebihan beban informasi, kewalahan, dan sulit mencerna.
Maka itu, seorang guru selaiknya melakukan komunikasi yang rutin, singkat, dan
terfokus dengan siswanya. Sebab, tidak semuanya harus diselesaikan dalam satu
diskusi.
8. Menjadi model kejujuran dan martabat
Siswa sangat
cerdik dalam memahami kejujuran guru. Seorang guru harus mengakui jika tidak
mengetahui jawaban atas pertanyaan yang diajukan siswanya. Tetapi, guru harus
berjanji untuk berupaya menemukan jawaban sebelum kelas berikutnya. Tidak jujur
adalah kesalahan dalam mendidik.
9. Menerima pengulangan
Komunikasi
adalah proses yang berkelanjutan. Siswa mungkin harus mendengarkan apa yang
diajarkan berkali-kali sebelum mereka memahami dan masuk ke dalam pikirannya.
10. Ciptakan humor
10. Ciptakan humor
Humor adalah
bahan penting dalam proses komunikasi. Humor dapat meringankan, dan menjadi
fasilitas yang baik ketika seorang guru tengah mengajarkan sesuatu kepada
muridnya.
Sumber :
uscta.wikidot.com
sangat inspiratif nich...
BalasHapusSalam
Lowongan Kerja Purwokerto